Posted by : Pengguna android Jumat, 23 Agustus 2013

   Dari materi yang diberikan oleh kakak taplok (23 Agustus 2013), saya belajar tentang bagaimana berkolaborasi (bekerjasama) dan menyelesaikan konflik di dalam sebuah tim. Suatu perubahan diawali dengan suatu pergerakan. Dan pergerakan tersebut dapat dilakukan secara individu (mengalahkan saingan) atau bekerja sama. Tujuan dari suatu kerja sama adalah memecahkan masalah, menciptakan sesuatu,(Schrage, 1995 : 29), dan menemukan sesuatu di dalam sejumlah hambatan. 
   Hanya saja dalam suatu kerja sama terjadi konflik. Konflik adalah suatu masalah yang ditimbulkan karena adanya perbedaan pendapat atau kepentingan antar anggota kelompok. Hal ini dapat muncul dari berbagai faktor, yaitu keahlian, waktu, biaya, kompetisi, dan kearifan konvensional( Schrage, 1995 : 29).
   Untuk menyelesaikan konflik tersebut diperlukan manajemen konflik. Manajemen adalah upaya untuk mengelola atau mengatur sesuatu. Sehingga manajemen konflik adalah upaya untuk mengatur pertentangan yang terjadi antar anggota kelompok agar pertentangan tersebut tidak berdampak merugikan bagi anggota yang lain atau kelompok secara keseluruhan dan dapat diselesaikan. Ada 3 macam manajemen konflik menurut Pondy (dalam Luthans, 1983 : 382-383), yaitu Bargaining approach, Bureaucratic approach, dan Systems approach.
   Bargaining approach adalah manajemen konflik yang terjadi antar pihak-pihak yang berkompetisi karena keterbatasan sumber daya, caranya adalah dengan salah satu anggota mengalah pada anggota lainnya atau pembagian sumber daya secara merata. Bureaucratic approach adalah manajemen konflik antara anggota suatu tubuh yang tersusun secara vertikal atau hirarki. Konflik terjadi ketika ada penolakan dari bawahan kepada permintaan atasan. Cara menyelesaikannya adalah dengan mengganti aturan-aturan birokratis yang bersifat impersonal untuk pengendalian personal. Yang terakhir adalah Systems approach yang dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mengurangi perbedaan antar anggota dan meminimalisir ketergantungan antar anggota. Hal ini terjadi pada anggota-anggota yang mempunyai fungsinya masing-masing dalam suatu badan.
   Manajemen konflik sangat diperlukan dalam melakukan perubahan secara berkelompok. Dan perubahan itu penting untuk Indonesia yang lebih baik.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments